Perkembangan teknologi yang semakin cepat, terutama di bidang internet, menyebabkan munculnya situs-situs jejaring social seperti Friendster, Twitter, Hi5, Facebook, dsb. Dewasa ini, Facebook tampaknya sedang tren di kalangan remaja atau pelajar pada umumnya. Bahkan Facebook sudah menjadi salah satu gaya hidup bagi pelajar. Facebook bisa diartikan sebagai media jaringan pertemanan yang member banyak kemudahan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sesuai dengan judul makalah ini, sebagai sesuatu yang bisa disebut fenomena, keberadaan facebook memiliki dampak, baik itu negatif maupun positif. Salah satu dampak positifnya adalah mempermudah akses dalam hal komunikasi dan informasi. Facebook juga dapat digunakan sebagai media promosi/pemasaran suatu barang/jasa kepada khalayak. Hal yang menguntungkan lainnya adalah facebook menyediakan aplikasi-aplikasi hiburan yang dapat mengurangi ketegangan setelah lelah seharian beraktivitas, misalnya game, chat dan kuis-kuis.
Pelajar yang berlebihan dalam menggunakan facebook bisa memberikan dampak yang negatif dan berbahaya. Apalagi hingga lupa makan, waktu, belajar dan lupa melakukan kewajiban-kewajibannya. Lebih parah lagi jika ketika sedang waktunya untuk mendengarkan penjelasan dari guru, malah menghabiskan waktu untuk ber-facebook. Tidak hanya di sekolah, di rumah pun buku menjadi seakan tak tersentuh.
Menurut para ahli, ketika seseorang sudah ‘addicted’ akan berpotensi untuk mengurangi kegiatan sosialisasi antar manusia di kehidupan nyata. Hal ini akan berdampak terhadap sisi biologis orang tersebut. Beberapa diantaranya adalah mengubah alur kerja gen, menghambat respons sistem imun, tingkat hormon, dan fungsi arteri serta memengaruhi kondisi mental. Buntutnya, hal tersebut akan meningkatkan potensi resiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit jantung dan kelainan jiwa. Perubahan mental adalah hal yang paling berbahaya dari dampak buruk yang mungkin terjadi. Pada kasus nyata, seseorang tega membunuh pacarnya karena pacarnya itu mengganti status di facebooknya menjadi “single”. Kejadian ini dapat memberi kesimpulan bahwa bahasa virtual dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang.
Kemunculan facebook memang bak sihir yang menghipnotis penggunanya untuk selalu menyentuhnya karena kemudahan yang ditawarkannya sangat menggiurkan. Tapi adalah bijaksana untuk menggunkannya secara tidak berlebihan. Sebagai sarana hiburan ketika bosan dan juga untuk menambah dunia pergaulan. Peran serta orang tua juga sangat penting dalam membatasi penggunaan facebook ini. Orang tua hendaknya mengarahkan anaknya untuk menggunakan facebook in secara bijak.
0 komentar:
Post a Comment