Bimastyaji Surya Ramadan's

Portfolio

Traveller Jangan Sombong

Leave a Comment
#latepost
"Apapun yang terjadi, ketika kalian sudah tinggal di negeri orang, jangan pernah jadi orang yang sombong." Sepenggal kata-kata ini sempat aku kumpulkan di salah satu sudut perjalanan ku ketika berpetualang ke negeri seberang. Ya, aku bisa mengerti sekarang, kenapa pengalaman adalah guru yang paling berharga, bahkan tidak bisa didapatkan melalui presentasi, ataupun tulisan dari orang lain. Hanya dirimu yang bisa menerjemahkannya.



Bertemu dengan orang-orang yang berbeda bahasa, karakter, suku dan ras memunculkan banyak keunikan dalam perjalananku. Berteman dengan orang-orang dari Indonesia saja sudah penuh dengan perdebatan, apalagi ketika menjalin hubungan dengan orang-orang dari luar negeriku ini. Unik. Tetapi Allah memang sudah menunjukkan jalan yang tepat untukku mengambil pelajaran, keramahan dan keterbukaan yang ditunjukkan oleh orang-orang yang aku temui, membuatku mengerti arti betapa Maha Penyayangnya Beliau.



Bisa dibilang, aku memulai perjalanan ini dengan sedikit berat hati. Tetapi bayarannya memang cukup memuaskan. Teman-teman berpetualangku cukup terbuka dan saling menjaga satu sama lainnya. Sempat terjadi miskomunikasi tetapi itu bukanlah suatu masalah yang harus diperdebatkan. Sempat naik darah tetapi itu bukan menjadi penghalang yang besar dalam perjalananku ini. Justru disitulah seninya. Bukan sebagai turis, tetapi lebih tepat dikatakan sebagai traveller. Bukan untuk bersenang-senang saja, tetapi lebih tepat apabila dikatakan sebagai ajang untuk mencari pengalaman.


Aku bisa memahami sekarang, mengapa orang-orang Indonesia meninggalkan tanah airnya. Dulu aku mengira seperti BJ Habibie yang lebih memilih untuk tinggal di Jerman, Agnes monica yang memilih berkarier di Amerika, dan banyak contoh lain orang termasuk kakak kelas dan teman2 terdekatku yang lebih memilih untuk melanjutkan studinya di luar negeri ini sebagai orang yang sombong. Kenapa? karena mereka meninggalkan negeri ini setelah sekian lama mereka mengambil harta kekayaan bumi Indonesia. haha lebay sih. Tetapi mindset itu hanya pikiran bodoh yang tidak berdasar. Aku punya alasan sekarang kenapa aku harus pergi ke luar negeri. AKU INGIN MEMBANGUN INDONESIA MENJADI LEBIH BAIK!! muluk2 memang, tetapi setidaknya aku sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa dunia ini tidak sempit, masih banyak sisi lain di dunia ini yang harus aku ketahui. Itulah menariknya hidup ini.




Aku berterimakasih kepada semua orang yang sudah memberiku pelajaran dan pengalaman yang berharga:
Orangtuaku; Keluargaku; Faruq dan Dedi sebagai suhu traveller; Zulfikar yang sudah meninggalkan bekal berupa semangat dan motivasi; Special for Afid yang sudah menjadi partner diskusi yang baik; Khanata, Darun, Mail, Fikri, Ahmad, Mario, Mahardika yang sudah bekerjasama dengan baik sehingga kita bisa survive disana. Juntara, Randy, Nawa yang sudah berbagi tempat tidur. Bang Jack dan Mbak Vera. Kak Yanti. Eqa. Abang-abang tour guide Singapore. Abang yang istrinya orang Bandung. Makcik nasi Beriyani Malaysia. Orang-orang Indonesia yang sempat memberi wejangan dan berbagi pengalaman disana. Orang gila masjid India Malaysia hehe. Pemilik hotel Serenity, Bukit Bintang dan lofi Inn, Singapore. Penjual nasi warteg yang sensitif. Penjual souvenir Singapore dan Malaysia. Orang-orang Malaysia dan Singapore yang ramah dan bersahabat.

Next destination???
Indonesia???


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar:

Post a Comment