Bimastyaji Surya Ramadan's

Portfolio

TEKNIK LINGKUNGAN

3 comments


LAHIRNYA ILMU TEKNIK LINGKUNGAN 

Pada saat timbulnya berbagai permasalahan lingkungan khususnya pencemaran oleh industri sebagaimana dikemukakan di atas, ilmu teknik lingkungan barangkali belumlah dikenal sebagai salah satu disiplin ilmu dan belum berkembang. Orang dapat saja mendirikan suatu industri tanpa mengetahui tentang ilmu teknik industri, apalagi merencanakan, merancang/mendesain suatu teknologi pengelolaan limbah untuk industri belumlah terpikirkan.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan pada saat dimulainya revolusi industri pencemaran air dan udara merajalela di berbagai belahan dunia. Lama kelamaan belajar dari  pengalaman dan permasalahan yang dihadapi manusia sehari-hari dalam interaksi dengan lingkungannya, semakin lama semakin disadari bahwa untuk mengantisipasi masalah lingkungan tersebut perlu suatu upaya perencanaan, pengelolaan, pengendalian maupun pencegahan dengan menggunakan suatu ilmu dan teknologi. Kemudian lahirlah ilmu “Teknik Lingkungan”.

Ilmu Teknik Lingkungan pada dasarnya adalah perpaduan (integrasi) dari 3 bidang ilmu yaitu Tata Ruang (dari Planologi), Kesehatan Lingkungan (dari Kesehatan Masyarakat), dan Teknik Penyehatan (dari Teknik Sipil). Oleh karena telah diakui sebagai  suatu disiplin ilmu, tentunya Ilmu Teknik lingkungan telah memenuhi kriteria atau ciri keilmuan seperti adanya obyek yang dikaji, memiliki metode yang jelas (metode ilmiah), tersusun dalam suatu sistem yang teratur dan terkontrol, dan bersifat universal.

Oleh sebab itu,  visi dan misi  jurusan teknik lingkungan adalah menghasilkan seorang sarjana teknik lingkungan yang  memiliki kemampuan yang tinggi dalam mendisain/merancang, merencanakan suatu teknologi pengelolaan limbah industri, limbah rumah tangga pemukiman, merencanakan bangunan pengolahan air buangan, bangunan pengolahan air minum, teknologi pengolahan air minum, merekayasa lingkungan permukiman dan perkotaan,  menganalisis dampak lingkungan dari suatu rencana kegiatan/proyek, melakukan pengelolaan limbah padat, cair, gas, dan kebisingan, melakukan pemantauan dan evaluasi lingkungan, dan lain-lain.

Oleh karena itu ilmu teknik lingkungan dapat dikatakan merupakan ilmu terapan (Applied Science) yaitu bagaimana manusia menerapkan prinsip-prinsip ekologi/ilmu lingkungan dalam mengatasi persoalan lingkungan yang dihadapinya.

Harus disadari bahwa masalah lingkungan dapat terjadi sebagai akibat pemanfaatan ruang (Tata Ruang) yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang telah digariskan sesuai dengan Undang-Undang Penataan Ruang suatu wilayah atau negara. Pendirian suatu industri dikawasan pemukiman adalah suatu contoh pemanfaatan ruang yang akan menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, seperti pencemaran maupun dampak sosial. Oleh karena itu adanya perencanaan tata ruang yang baik dalam suatu wilayah akan dapat mengendalikan laju pembangunan yang tidak terarah yang selanjutnya dapat  mencegah dan mengendalikan kerusakan lingkungan.


PERANAN  ILMU TEKNIK LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN

Masalah lingkungan juga dapat timbul sebagai akibat kondisi lingkungan yang buruk  yang berdampak terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, dengan ilmu teknik lingkungan, lingkungan dapat direkayasa oleh manusia untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit akibat lingkungan. Pembuatan septiktank di setiap rumah tangga merupakan salah satu penerapan teknologi sederhana pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan oleh limbah rumah tangga. Demikian pula  perencanaan sistem drainase (SPAL) yang baik dalam suatu perkotaan dapat menghindari timbulnya masalah banjir dan penularan berbagai penyakit menular.

Perencanaan dan perancangan sumur yang baik juga dapat menghindari manusia dari penyakit bawaan air (water borne desease) seperti diare, kolera, disentri,  dimana kesemuanya itu membutuhkan ilmu dan teknologi yang harus dikuasai oleh seorang sarjana teknik lingkungan.  Oleh karena itu, dari kacamata seorang sarjana teknik lingkungan berbagai persoalan lingkungan yang timbul tersebut harus didekati dengan ilmu dan teknologi lingkungan.

Di dunia industri sarjana teknik lingkungan diharapkan dapat berperan sebagai tenaga yang handal dalam merencanakan dan merancang suatu alat teknologi pengelolaan limbah untuk menciptakan industri yang berwawasan lingkungan. Di sini peran sarjana teknik lingkungan diperlukan terutama dalam mendisain, menentukan ukuran bangunan, pemilihan teknologi rancang bangun, jenis pengolahan yang akan digunakan apakah secara fisika, kimia maupun biologis,  dengan terlebih dahulu diperoleh informasi tentang yang menyangkut jenis bahan baku, proses produksi, kapasitas produksi, debit limbah, karakteristik limbah, luas lahan yang ada, volume limbah, dan lain-lain. Sebab bagi  suatu industri di era globalisasi dan pasar bebas sekarang ini bila ingin tetap survive tidak ada pilihan selain harus tunduk pada peraturan dan undang-undang untuk tidak mencemari lingkungan. Oleh karena itu pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan sampai memenuhi baku mutu (effluent standard) yang ditetapkan dengan  menyediakan  suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) bagi setiap industri menjadi suatu keharusan.

Terlebih saat ini dunia memberlakukan suatu sistem sertifikasi penjaminan mutu suatu produk industri atau Sistem Manajemen Mutu (ISO 9000) maupun Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000), dimana bila  suatu produk/barang dagangan kualitasnya tidak memenuhi  standar dunia tidak akan laku di pasar dunia atau diboikot.

Demikian pula bila barang dagangan tersebut ternyata dihasilkan dari suatu proses produksi yang ternyata mencemari lingkungan, barang dagangan tersebut akan ditolak di pasar dunia (Ecolabeling).  Hal ini masih ditambah dengan lahirnya gerakan konsumen sedunia, yaitu timbulnya kesadaran masyarakat konsumen dunia (Green Consumer) yang hanya mau membeli suatu produk industri yang dihasilkan dari  suatu proses produksi yang ramah lingkungan (Environmental Friendly).

Walaupun dalam upaya pemerolehan sertifikasi ini bukan suatu pemaksaan dari pemerintah, namun secara lambat laun dunia industri semakin menyadari bahwa pemerolehan ISO tersebut adalah penting bagi kelangsungan industrinya. Walaupun pada awalnya pengolahan limbah dengan membangun IPAL dianggap sebagai sesuatu pemborosan, namun pada akhirnya disadari bahwa hal itu adalah sesuatu yang menguntungkan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan (eko-efisiensi).

Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas pihak industri mau tidak mau harus menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang diperlukan  termasuk SDM profesional.  Hal ini harus ditangkap sebagai tantangan dan peluang bagi seorang sarjana teknik lingkungan untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.


BEBERAPA PENGERTIAN TEKNIK LINGKUNGAN :
 
Ø  Salah satu cabang ilmu teknik yang merekayasa usaha-usaha dan perlindungan terhadap lingkungan dari kerusakan-kerusakan akibat kegiatan manusia, perlindungan terhadap manusia dari pengaruh negatif faktor lingkungan dan peningkatan kualitas lingkungan untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.
Ø  Profesi dengan latar belakang ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan meminimalkan pencemaran lingkungan serta pengelolaan lingkungan guna memecahkan masalah desinsentif satu usaha dan upaya melalui penelitian dan pengembangan yang menghasilkan kualitas lingkungan dan pembangunan secara berkelanjutan (Tjokrokusumo, 1990).
Ø  Teknik Lingkungan adalah sebuah program studi yang berusaha untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi. Teknik Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang menyangkut penyediaan air minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair, padat, dan gas; sistem drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.

Bidang teknik lingkungan menerapkan pemikiran dan teknik serta manajemen untuk memelihara dan melindungi kesehatan dan keselamatan manusia, serta lingkungan secara keseluruhan. Ruang lingkup bidang ini adalah konservasi sumber daya air, pengelolaan lingkungan, pengelolaan kesehatan lingkungan, upaya pengendalian pencemaran, penyaluran limbah dan buangan, pengendalian pencemaran akibat limbah cair, gas dan lumpur (sludge) dan pengelolaan kualitas perairan, tanah, dan atmosfer, serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.

Di bawah ini adalah beberapa materi yang dipelajari di Teknik Lingkungan :
  • Penyediaan Air Minum
  • Pengelolaan Air Limbah
  • Persampahan
  • Teknologi Pengelolaan Kualitas Lingkungan
  • Pencemaran Lingkungan (Air, Tanah, Udara)
  • Kesehatan Lingkungan
Adapun hal-hal yang melatarbelakangi berdirinya jurusan Teknik Lingkungan antara lain:
1. Masih sangat minimnya tenaga sarjana teknik lingkungan yang ada di Indonesia yang dihasilkan beberapa perguruan tinggi di Indonesia baik PTN maupun PTS, padahal tenaga ahli dibidang tersebut merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dan urgen diperlukan terlebih pada saat Indonesia memasuki era industrialisasi sekitar tahun 1980-an sampai pada era Globalisasi seperti sekarang ini.
2.  Untuk mengantisipasi semakin kompleksnya permasalahan lingkungan yang timbul dari waktu ke waktu yang dihadapi umat manusia baik secara kuantitatif maupun kualitatif, khususnya permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan masalah pencemaran industri, baik pencemaran terhadap air maupun udara.
3. Untuk mencoba membantu memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi manusia sehubungan dengan masalah lingkungan yang timbul dengan menggunakan pendekatan ilmu dan teknologi lingkungan, baik secara preventif maupun rehabilitatif/kuratif.
4.  Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam hal ini Badan-Badan atau Dinas terkait  dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang cakap, handal, tangguh serta profesional di bidang lingkungan.


TEKNIK LINGKUNGAN DI INDONESIA

Jurusan Teknik Lingkungan di Indonesia pertama kali muncul pada tahun 1983. Adalah Ir. KRT Tjokrokusumo (Alm.) yang berinisiatif untuk mendirikan perguruan Teknik Lingkungan pertama kali di Indonesia pada tanggal 5 Juni 1983 melalui Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta. Saat ini ada beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, antara lain:
  1. Universitas Indonesia
  2. Institut Teknologi Bandung
  3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  4. Universitas Diponegoro
  5. Universitas Mulawarman
  6. UNMUL Samarinda
  7. Universitas Andalas.
Sedangkan perguruan tinggi swasta di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang ini, adalah :
  1. Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta
  2. Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Semarang
  3. Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan 'Yayasan Lingkungan Hidup' Yogyakarta(STTL YLH),
  4. Universitas Winaya Mukti (dulu ATPU/STTPU), Bandung
  5. ITENAS ( Institut Teknologi Nasional Bandung)
  6. ITA (Institut Teknologi Adityawarman) sekarang Universitas Kebangsaan
  7. Universitas Pasundan
  8. Universitas Trisakti
  9. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  10. Universitas Batanghari Jambi
Teknik sipil dan teknik kimia secara luas diakui sebagai unsur pembentuk teknik lingkungan,
karena materi teknik lingkungan mempelajari baik bagian kimia maupun sipil. Namun kecenderungannya teknik lingkungan dititikberatkan ke arah perencanaan sipil, sebagai contoh PBPAM (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum) ataupun PBPAB (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan). Jurusan Teknik Lingkungan sendiri sebelum tahun 1982 bernama Teknik Penyehatan Masyarakat. Akan tetapi karena perbedaan yang jelas arah tujuan dua program studi ini serta terkait dengan sumber daya manusia, maka jalurnya diarahkan ke program studi Teknik Lingkungan.


terimakasih kepada Nur Novilina dan Andari Fitriya yang sudah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Dikutip dari berbagai sumber...


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

3 comments:

  1. numpang memberikan informasi sedikit ya,ada lowongan utk fresh gruadate teknik lingkungan bagi yg berminat kirim cv nya ke raynita@pasadenametric.com dikawasan industri Jababeka cikarang, terima kasih kesempatannya..Good Luck!

    ReplyDelete
  2. komentarnya baru saya baca. maaf ya. terimakasih informasinya :)

    ReplyDelete
  3. kalau mau bertanya soal teknik lingkungan bisa kemana ya? terima kasih

    ReplyDelete