LAHIRNYA
ILMU TEKNIK LINGKUNGAN
Pada
saat timbulnya berbagai permasalahan lingkungan khususnya pencemaran oleh
industri sebagaimana dikemukakan di atas, ilmu teknik lingkungan barangkali
belumlah dikenal sebagai salah satu disiplin ilmu dan belum berkembang. Orang
dapat saja mendirikan suatu industri tanpa mengetahui tentang ilmu teknik
industri, apalagi merencanakan, merancang/mendesain suatu teknologi pengelolaan
limbah untuk industri belumlah terpikirkan.
Oleh
karena itu, tidaklah mengherankan pada saat dimulainya revolusi industri
pencemaran air dan udara merajalela di berbagai belahan dunia. Lama kelamaan
belajar dari pengalaman dan permasalahan yang dihadapi manusia
sehari-hari dalam interaksi dengan lingkungannya, semakin lama semakin disadari
bahwa untuk mengantisipasi masalah lingkungan tersebut perlu suatu upaya
perencanaan, pengelolaan, pengendalian maupun pencegahan dengan menggunakan
suatu ilmu dan teknologi. Kemudian lahirlah ilmu “Teknik Lingkungan”.
Ilmu
Teknik Lingkungan pada dasarnya adalah perpaduan (integrasi) dari 3
bidang ilmu yaitu Tata Ruang (dari Planologi), Kesehatan Lingkungan (dari
Kesehatan Masyarakat), dan Teknik Penyehatan (dari Teknik Sipil). Oleh karena
telah diakui sebagai suatu disiplin ilmu, tentunya Ilmu Teknik lingkungan
telah memenuhi kriteria atau ciri keilmuan seperti adanya obyek yang dikaji,
memiliki metode yang jelas (metode ilmiah), tersusun dalam suatu sistem yang
teratur dan terkontrol, dan bersifat universal.
Oleh
sebab itu, visi dan misi jurusan teknik lingkungan adalah
menghasilkan seorang sarjana teknik lingkungan yang memiliki kemampuan
yang tinggi dalam mendisain/merancang, merencanakan suatu teknologi pengelolaan
limbah industri, limbah rumah tangga pemukiman, merencanakan bangunan pengolahan
air buangan, bangunan pengolahan air minum, teknologi pengolahan air minum,
merekayasa lingkungan permukiman dan perkotaan, menganalisis dampak
lingkungan dari suatu rencana kegiatan/proyek, melakukan pengelolaan limbah
padat, cair, gas, dan kebisingan, melakukan pemantauan dan evaluasi lingkungan,
dan lain-lain.
Oleh
karena itu ilmu teknik lingkungan dapat dikatakan merupakan ilmu terapan (Applied
Science) yaitu bagaimana manusia menerapkan prinsip-prinsip
ekologi/ilmu lingkungan dalam mengatasi persoalan lingkungan yang dihadapinya.
Harus
disadari bahwa masalah lingkungan dapat terjadi sebagai akibat pemanfaatan
ruang (Tata Ruang) yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang telah
digariskan sesuai dengan Undang-Undang Penataan Ruang suatu wilayah atau
negara. Pendirian suatu industri dikawasan pemukiman adalah suatu contoh
pemanfaatan ruang yang akan menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan,
seperti pencemaran maupun dampak sosial. Oleh karena itu adanya perencanaan
tata ruang yang baik dalam suatu wilayah akan dapat mengendalikan laju
pembangunan yang tidak terarah yang selanjutnya dapat mencegah dan
mengendalikan kerusakan lingkungan.
PERANAN
ILMU TEKNIK LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN
Masalah
lingkungan juga dapat timbul sebagai akibat kondisi lingkungan yang buruk
yang berdampak terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, dengan ilmu teknik
lingkungan, lingkungan dapat direkayasa oleh manusia untuk mencegah timbulnya
berbagai penyakit akibat lingkungan. Pembuatan septiktank di setiap rumah
tangga merupakan salah satu penerapan teknologi sederhana pencegahan dan
pengendalian pencemaran lingkungan oleh limbah rumah tangga. Demikian
pula perencanaan sistem drainase (SPAL) yang baik dalam suatu
perkotaan dapat menghindari timbulnya masalah banjir dan penularan berbagai
penyakit menular.
Perencanaan
dan perancangan sumur yang baik juga dapat menghindari manusia dari penyakit
bawaan air (water borne desease) seperti diare, kolera,
disentri, dimana kesemuanya itu membutuhkan ilmu dan teknologi yang harus
dikuasai oleh seorang sarjana teknik lingkungan. Oleh karena itu, dari
kacamata seorang sarjana teknik lingkungan berbagai persoalan lingkungan yang
timbul tersebut harus didekati dengan ilmu dan teknologi lingkungan.
Di
dunia industri sarjana teknik lingkungan diharapkan dapat berperan sebagai
tenaga yang handal dalam merencanakan dan merancang suatu alat teknologi
pengelolaan limbah untuk menciptakan industri yang berwawasan lingkungan. Di
sini peran sarjana teknik lingkungan diperlukan terutama dalam mendisain,
menentukan ukuran bangunan, pemilihan teknologi rancang bangun, jenis
pengolahan yang akan digunakan apakah secara fisika, kimia maupun
biologis, dengan terlebih dahulu diperoleh informasi tentang yang
menyangkut jenis bahan baku, proses produksi, kapasitas produksi, debit limbah,
karakteristik limbah, luas lahan yang ada, volume limbah, dan lain-lain. Sebab
bagi suatu industri di era globalisasi dan pasar bebas sekarang ini bila
ingin tetap survive tidak ada pilihan selain harus tunduk pada peraturan
dan undang-undang untuk tidak mencemari lingkungan. Oleh karena itu pengolahan
air limbah sebelum dibuang ke lingkungan sampai memenuhi baku mutu (effluent
standard) yang ditetapkan dengan menyediakan suatu
instalasi pengolahan air limbah (IPAL) bagi setiap industri menjadi
suatu keharusan.
Terlebih
saat ini dunia memberlakukan suatu sistem sertifikasi penjaminan mutu suatu
produk industri atau Sistem Manajemen Mutu (ISO 9000) maupun Sistem
Manajemen Lingkungan (ISO 14000), dimana bila suatu produk/barang
dagangan kualitasnya tidak memenuhi standar dunia tidak akan laku di
pasar dunia atau diboikot.
Demikian
pula bila barang dagangan tersebut ternyata dihasilkan dari suatu proses
produksi yang ternyata mencemari lingkungan, barang dagangan tersebut akan
ditolak di pasar dunia (Ecolabeling). Hal ini masih
ditambah dengan lahirnya gerakan konsumen sedunia, yaitu timbulnya kesadaran
masyarakat konsumen dunia (Green Consumer) yang hanya mau membeli
suatu produk industri yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang
ramah lingkungan (Environmental Friendly).
Walaupun
dalam upaya pemerolehan sertifikasi ini bukan suatu pemaksaan dari pemerintah,
namun secara lambat laun dunia industri semakin menyadari bahwa pemerolehan ISO
tersebut adalah penting bagi kelangsungan industrinya. Walaupun pada awalnya
pengolahan limbah dengan membangun IPAL dianggap sebagai sesuatu
pemborosan, namun pada akhirnya disadari bahwa hal itu adalah sesuatu yang
menguntungkan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan (eko-efisiensi).
Atas
dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas pihak industri mau tidak mau
harus menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang diperlukan termasuk
SDM profesional. Hal ini harus ditangkap sebagai tantangan dan peluang
bagi seorang sarjana teknik lingkungan untuk memanfaatkannya dengan
sebaik-baiknya.
BEBERAPA PENGERTIAN TEKNIK
LINGKUNGAN :
Ø Salah satu
cabang ilmu teknik yang merekayasa usaha-usaha dan perlindungan terhadap
lingkungan dari kerusakan-kerusakan akibat kegiatan manusia, perlindungan
terhadap manusia dari pengaruh negatif faktor lingkungan dan peningkatan
kualitas lingkungan untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.
Ø Profesi dengan
latar belakang ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan meminimalkan
pencemaran lingkungan serta pengelolaan lingkungan guna memecahkan masalah
desinsentif satu usaha dan upaya melalui penelitian dan pengembangan yang
menghasilkan kualitas lingkungan dan pembangunan secara berkelanjutan
(Tjokrokusumo, 1990).
Ø Teknik Lingkungan adalah sebuah program studi yang berusaha
untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi. Teknik
Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam
memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang menyangkut penyediaan air
minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair, padat, dan gas;
sistem drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian
pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan
pengelolaan dampak lingkungan.
Bidang
teknik lingkungan menerapkan pemikiran dan teknik serta manajemen
untuk memelihara dan melindungi kesehatan dan keselamatan manusia,
serta lingkungan
secara keseluruhan. Ruang lingkup bidang ini adalah konservasi sumber daya air, pengelolaan
lingkungan, pengelolaan kesehatan lingkungan, upaya pengendalian pencemaran,
penyaluran limbah
dan buangan, pengendalian pencemaran akibat limbah cair, gas dan lumpur (sludge)
dan pengelolaan kualitas perairan, tanah, dan atmosfer, serta pengendalian dan pengelolaan dampak
lingkungan.
Di
bawah ini adalah beberapa materi yang dipelajari di Teknik Lingkungan :
- Penyediaan Air Minum
- Pengelolaan Air Limbah
- Persampahan
- Teknologi Pengelolaan Kualitas Lingkungan
- Pencemaran Lingkungan (Air, Tanah, Udara)
- Kesehatan Lingkungan
Adapun
hal-hal yang melatarbelakangi berdirinya jurusan Teknik Lingkungan antara lain:
1. Masih sangat minimnya tenaga sarjana
teknik lingkungan yang ada di Indonesia yang dihasilkan beberapa perguruan
tinggi di Indonesia baik PTN maupun PTS, padahal tenaga ahli dibidang tersebut
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dan urgen diperlukan terlebih pada saat
Indonesia memasuki era industrialisasi sekitar tahun 1980-an sampai pada era
Globalisasi seperti sekarang ini.
2. Untuk
mengantisipasi semakin kompleksnya permasalahan lingkungan yang timbul dari
waktu ke waktu yang dihadapi umat manusia baik secara kuantitatif maupun
kualitatif, khususnya permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan masalah
pencemaran industri, baik pencemaran terhadap air maupun udara.
3. Untuk mencoba membantu memecahkan masalah atau persoalan
yang dihadapi manusia sehubungan dengan masalah lingkungan yang timbul dengan
menggunakan pendekatan ilmu dan teknologi lingkungan, baik secara preventif
maupun rehabilitatif/kuratif.
4. Untuk membantu
Pemerintah Daerah dalam hal ini Badan-Badan atau Dinas terkait dalam
menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang cakap, handal, tangguh serta
profesional di bidang lingkungan.
TEKNIK LINGKUNGAN DI INDONESIA
Jurusan Teknik Lingkungan
di Indonesia
pertama kali muncul pada tahun 1983. Adalah Ir. KRT Tjokrokusumo (Alm.) yang berinisiatif
untuk mendirikan perguruan Teknik Lingkungan pertama kali di Indonesia pada
tanggal 5 Juni 1983 melalui Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta. Saat
ini ada beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia
yang mempunyai program studi di bidang ini, antara lain:
- Universitas Indonesia
- Institut Teknologi Bandung
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember
- Universitas Diponegoro
- Universitas Mulawarman
- UNMUL Samarinda
- Universitas Andalas.
Sedangkan
perguruan tinggi swasta di Indonesia yang mempunyai program studi di bidang
ini, adalah :
- Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta
- Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Semarang
- Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan 'Yayasan Lingkungan Hidup' Yogyakarta(STTL YLH),
- Universitas Winaya Mukti (dulu ATPU/STTPU), Bandung
- ITENAS ( Institut Teknologi Nasional Bandung)
- ITA (Institut Teknologi Adityawarman) sekarang Universitas Kebangsaan
- Universitas Pasundan
- Universitas Trisakti
- Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
- Universitas Batanghari Jambi
Teknik sipil dan teknik kimia secara
luas diakui sebagai unsur pembentuk teknik lingkungan,
karena materi teknik lingkungan mempelajari baik bagian kimia maupun sipil. Namun kecenderungannya teknik lingkungan dititikberatkan ke arah perencanaan sipil, sebagai contoh PBPAM (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum) ataupun PBPAB (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan). Jurusan Teknik Lingkungan sendiri sebelum tahun 1982 bernama Teknik Penyehatan Masyarakat. Akan tetapi karena perbedaan yang jelas arah tujuan dua program studi ini serta terkait dengan sumber daya manusia, maka jalurnya diarahkan ke program studi Teknik Lingkungan.
karena materi teknik lingkungan mempelajari baik bagian kimia maupun sipil. Namun kecenderungannya teknik lingkungan dititikberatkan ke arah perencanaan sipil, sebagai contoh PBPAM (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum) ataupun PBPAB (Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan). Jurusan Teknik Lingkungan sendiri sebelum tahun 1982 bernama Teknik Penyehatan Masyarakat. Akan tetapi karena perbedaan yang jelas arah tujuan dua program studi ini serta terkait dengan sumber daya manusia, maka jalurnya diarahkan ke program studi Teknik Lingkungan.
terimakasih kepada Nur Novilina dan Andari Fitriya yang sudah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Dikutip dari berbagai sumber...
numpang memberikan informasi sedikit ya,ada lowongan utk fresh gruadate teknik lingkungan bagi yg berminat kirim cv nya ke raynita@pasadenametric.com dikawasan industri Jababeka cikarang, terima kasih kesempatannya..Good Luck!
ReplyDeletekomentarnya baru saya baca. maaf ya. terimakasih informasinya :)
ReplyDeletekalau mau bertanya soal teknik lingkungan bisa kemana ya? terima kasih
ReplyDelete