Bimastyaji Surya Ramadan's

Portfolio
(Lanjutan...)
Tipologi kepemimpinan yang lain
1. Tipe Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2. Tipe Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
3. Tipe militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5. Tipe Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8. Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
Tipologi kepemimpinan yang lain (2)
A.Tipe instruktif
bawahan dan menunjukkan kepada bawahan apa, kapan, di mana, bagaimana sesuatu tugas harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata menjadi wewenang pemimpin, yang kemudian diumumkan kepada para bawahan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi secara ketat oleh pemimpin.
Ciri-cirinya ;
Pemimpin memberikan pengarahan tinggi dan rendah dukungan.
Pemimpin memberikan batasan peranan bawahan.
Pemimpin memberitahukan bawahan tentang apa, bilamana, dimana, dan bagaimana bawahan melaksanakan tugasnya.
Inisiatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata dilakuakn oleh pemimpin.
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diumumkan oleh pemimpin, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin
B. Tipe konsultatif
Kepemimpinan tipe ini masih memberikan instruksi yang cukup besar serta penetapan keputusan-keputusan dilakukan oleh pemimpin. Bedanya adalah bahwa tipe konsultatif ini menggunakan komunikasi dua arah dan memberikan suportif terhadap bawahan mendengar keluhan dan perasaan bawahan tentang keputusan yang diambil. Sementara bantuan ditingkatkan, pengawasan atas pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin.
Ciri-cirinya :
 Pemimpin memberikan baik pengarahan maupun dukungan tinggi.
 Pemimpin mengadakan komunikasi dua arah dan berusaha mendengarkan perasaan, gagasan, dan saran bawahan.
 Pengawasan dan pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.
C. Tipe partisipatif
Sebab kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seimbang antara pemimpin dan bawahan, pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Komunikasi dua arah makin bertambah frekuensinya, pemimpin makin mendengarkan secara intensif terhadap bawahannya. Keikutsertaan bawahan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan makin banyak, sebab pemimpin berpendapat bahwa bawahan telah memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup luas untuk menyelesaikan tugas
Ada lagi nih, tipe kepemimpinan part 3 yang tidak diketahui sumbernya
1. Tipe Otoriter
Disebut juga tipe kepemimpinan authoritarian. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota – anggota kelompoknya. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok. Batasan kekuasaan dari pemimpin otoriter hanya dibatasi oleh undang – undang. Bawahan hanya bersifat sebagai pembantu, kewajiban bawahan hanyalah mengikuti dan menjalankan perintah dan tidak boleh membantah atau mengajukan saran. Mereka harus patuh dan setia kepada pemimpin secara mutlak.
KELEBIHAN:
a. Keputusan dapat diambil secara cepat
b. Mudah dilakukan pengawasan
KELEMAHAN:
a. Pemimpin yang otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah.
b. Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah diberikan.
c. Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
d. Pengawasan bagi pemimpin yang otoriter hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
e. Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang – orang yang dianggap tidak taat kepada pemimpin, kemudian orang – orang tersebut diancam dengan hukuman, dipecat, dsb. Sebaliknya, orang – orang yang berlaku taat dan menyenangkan pribadinya, dijadikan anak emas dan bahkan diberi penghargaan.
f. Kekuasaan berlebih ini dapat menimbulkan sikap menyerah tanpa kritik dan kecenderungan untuk mengabaikan perintah dan tugas jika tidak ada pengawasan langsung
g. Dominasi yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi atau menimbulkan sifat apatis.
2. Tipe Laissez-faire
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya, dia membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya
KELEBIHAN:
a. Keputusan berdasarkan keputusan anggota
b. Tidak ada dominasi dari pemimpin
KEKURANGAN:
a. Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya.
b. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa petunjuk atau saran – saran dari pemimpin. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan – kekacauan dan bentrokan – bentrokan.
c. Tingkat keberhasilan anggota dan kelompok semata – mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpin.
d. Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
3. Tipe Demokratis
Pemimpin ikut berbaur di tengah anggota – anggota kelompoknya. Hubungan pemimpin dengan anggota bukan sebagai majikan dengan bawahan, tetapi lebih seperti kakak dengan saudara – saudaranya. Dalam tindakan dan usaha – udahanya ia selalu berpangkal kepada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya.
KELEBIHAN:
a. Dalam melaksanalan tugasnya, ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran – saran dari kelompoknya
b. Ia mempunyai kepercayaan pula pada anggota – anggotanya bahwa mereka mempunyai kesanggupan bekerja dengan baik dan bertanggung jawab
c. Ia selalu berusaha membangun semangat anggota kelompok dalam menjalankan dan mengembangkan daya kerjanya dengan cara memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan. Di samping itu, ia juga memberi kesempatan kepada anggota kelompoknya agar mempunyai kecakapan memimpin dengan jalan mendelegasikan sebagian kekuasaan dan tanggung jawabnya.
KEKURANGAN:
a. Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak
b. Sulitnya pencapaian kesepakatan
4. Tipe Pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic. Pemimpin yang bertipe pseudo-demokratis hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap otokratis. Misalnya jika ia mempunyai ide – ide, pikiran, atau konsep yang ingin diterapkan di lembaga Pendidikannya, maka hal tersebut akan dibicarakan dan dimusyawarahkan dengan bawahannya, tetapi situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya bawahan didesak agar menerima ide atau pikiran tersebut sebagai keputusan bersama. Pemimpin ini menganut demokrasi semu dan lebih mengarah kepada kegiatan pemimpin yang otoriter dalam bentuk yang halus, samar – samar, dan yang mungkin dilaksanakan tanpa disadari bahwa tindakan itu bukan tindakan pimpinan yang demokratis.
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership).
Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership).
Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership).
Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership).
Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership).
Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).
Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.
Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.

hufh,, cape juga ya posting artikel yg satu ini..
nulisnya aja susah apalagi bacanya.. hehe
buat temen2 TL yg mau mengunduh, mengcopas, menjiplak dll dipersilakan...
memang artikel ini dibuat supaya bermanfaat buat sahabat2q semua..
okey..
semangad pagii!!!!
wassalamualaikum,
Assalamualaikum Wr Wb
kembali lagi bertemu bima di blog bima tercinta ini.. hehe
ocey, lagi2 buat posting kali ini bima menyedot dari berbagai sumber yg uda bima kelompokin jadi 1...
ini juga buat tugas TL dari Kating yang melelahkan sekaligus bermafaat...
Thx for kakak tingkat ku...
lgsg aja ke TKP sob...
Setiap penulis mengemukakan tipe-tipe (tipologi) pemimpin yang berbeda. Beraneka ragam tipe-tipe itu timbul karena sudut tinjauannya berbeda, meskipun yang dipelajari proses yang sama.
Dalam hubungan ini, hendaknya dimaklumi bahwa istilah tipe mengandung pengertian yang tidak fixed dan definitif, tetapi lebih bersifat arbitrair, oleh karena garis batas antara tipe-tipe itu tidak jelas. Tipe-tipe itu tumpang tindih satu dengan yang lainnya dan tidak selalu mutually exclusive, artinya tipe-tipe itu mengandung ciri-ciri yang tidak seluruhnya berlainan. Ciri-ciri tertentu yang yang terkandung di dalam suatu tipe mungkin juga terdapat pada tipe-tipe yang lain, meskipun dalam rangkainan ciri-ciri lain yang berbeda.
Cara bertindak seorang pemimpin, dapat didorong oleh kecenderungan pribadi oleh keinginannya untuk menguasai situasi yang dihadapi. Dalam hal tindakan seorang pemimpin didorong oleh kecenderungan pribadi, maka yang dibicarakan adalah tipe. Tetapi apabila itu didorong oleh keinginannya untuk mengatasi dan menguasai situasi yang dihadapi, maka tindakan itu menunjuk kepada metode kepemimpinan yang dipergunakan. Dalam hal ini kadang-kadang harus melawan kecenderungan pribadinya.
Setiap pemimpin mempunyai kecenderungan untuk mempergunakan jenis kepemimpinan tertentu. Penonjolan ini dapat dilihat dengan jelas pada saat ia mempergunakan jenis kepemimpinan yang tidak tepat pada situasi tertentu. Itupun telah dilakukan tanpa melawan dengan kecenderungan pribadi. Misalnya dalam keadaan darurat ia mempergunakan kepemimpinan yang demokratis. Dalam hubungan ini jenis kepemimpinan yang diterapkan itu dikatakan tidak tepat, oleh karena pada hematnya yang penting untuk saat itu ialah usaha-usaha untuk menguasai situasi dan untuk itu dibutuhkan ciri-ciri atau kepemimpinan yang dapat menjamin penguasaan situasi.
Namun, demikian para pemimpin pada umumnya mempergunakan pendekatan yang berlainan terhadap situasi yang berbeda, dengan pengharapan akan dapat mengatasi dan menguasai situasi yang dihadapi. Dengan kata lain mereka mereka berusaha mempergunakan metode yang berbeda-beda sesuai dengan perubahan kondisi.
Tipe-tipe Berdasarkan Sikap Pemimpin Terhadap Kekuasaan atau Organisasi
Berdasarkan sikap pemimpin terhadap kekuasaan dan organisasi, dikenal 5 tipe pemimpin, yaitu sebagai berikut:
1) Climbers, ialah tipe pemimpin yang selalu haus akan kekuasaan, prastige dan kemajuan diri, berusaha maju terus menerus dengan kekuasaan sendiri, oportunistis, agresif, suka dan mendorong perubahan dan perkembangan dan berusaha berombak terus menerus.
2) Conservers, ialah tipe pemimpin yang mementingkan jaminan dan keenakan, mempertahankan statusquo memperkuat posisi yang telah dicapai, menolak perubahan, defensifda statis. Tipe ini biasanya terdapat pada middle management atau dimiliki oleh parapejabat yang sudah lanjut usia.
3) Zealots, ialah tipe pemimpin yang bersemangat untuk memperbaiki organisasi, mengutamakan tercapainya tujuan, mempunyai visi, menyendiri aktif, agresif, bersedia menghadapi segala permusuhan dan pertentangan, tegas, mempunyai dorongan yang keras untuk maju, tidak sabaran untuk mengadakan perbaikan dan menentukan sesuatu yang baru, mementingkan kepekaan daripada human relations.
4) Advocates, ialah tipe pemimpin yang ingin mengadakan perbaikan organisasi, terutama bagiannya sendiri, mementingkan kepentingan keseluruhan organisasi daripada kepentingan diri sendiri, pejuang yang gigih dan bersemangat untuk kepentingan orang-orang dan programnya, bersedia menghadapi pertentangan apabila mendapat dukungan dari kolega-koleganya, sangat responsif terhadap ide-ide dan pengaruh orang lain, keluar bersedia mempertahankan kelompok dengan tindakan partisan, ke dalam bersikap jujur dan tidak menyebelah.
5) Statesmen, ialah tipe pemimpin yang mementingkan tujuan organisasi secara keseluruhan dan misi organisasi, berusaha berdiri di atas kepentingan-kepentingan, tidak menyukai pertentangan yang merugikan pihak-pihak yang bersangkutan, berusaha mempertemukan pertentangan.
Tipe-tipe Berdasarkan Kekuasaan
Dalam hubungannya dengan kekuasaan, tipe pemimpin dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Autoraic leader, ialah tipe pemimpin yang menggantungkan terutama pada kekuasaan formalnya, organisasi dipandang sebagai milik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, hak dan wewenang adalah milik pribadi. Leadership adalah hak pribadi, bawahan adalah alat, ia harus mengikuti saja, tidak memberi kesempatan kepada bawahan untuk ikut mengambil bagian dalam pengambilan keputusan, tidak mau menerima kritik, saran atau pendapat, tidak mau berunding dengan bawahan, keputusan diambil sendiri, memusatkan kekuasaan untuk mengambil keputusan, mempergunakan intimidasi, paksaan atau kekuatan dan mengagungkan diri.
2) Participative leader, juga disebut pemimpin yang demokratis, ialah tipe pemimpin yang memandang manusia adalah manusia yang termulia, memimpin dengan persuasi dan memberikan contoh, memperhatikan perasaan pengikut, mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi pengikut, mengutamakan kepentingan organisasi dan kepentingan pengikut, senang menerima saran, pendapat atau kritik, menerima partisipasi informil dari kelompok, memanfatkan pendapat-pendapat kelompok, menunggu persetujuan kelompok, berunding dengan pengikut, mengutamakan kerja sama, mendesentralisasikan wewenang, memberikan kebebasan untuk bawahan untuk bertindak, menstimulir inisiatif, mendorong partisipasi pengikut dalam pengambilan keputusan, memberikan informasi yang luas kepada pengikut, membuat pengikut lebih sukses.
3) Free rein leader, disebut juga pemimpin yang liberal, ialah tipe pemimpin yang menghindari kekuasaan, tergantung pada kelompok anggota, kelompok memotivasikan diri sendiri, hanya bertindak sebagai perantara dengan dunia luar untuk menyajikan informasi kepada kelompok, tidak berhasil memahami sumbangan management, tidak dapat memahami peranan motivasi yang diberikan dan melakukan pengendalian yang minimal.
Tipe-Tipe Berdasarkan Orientasi Pemimpin
Tipe-tipe berdasarkan orientasi pemimpin, terdiri dari dua golongan pemimpin, yaitu pemimpin yang berorientasi pada pengikut atau pegawai, dan pemimpin yang berorientasi pada produksi.
Tipe-tipe Berdasarkan Cara Memotivasi
Dalam hal ini, terbagi dalam tipe pemimpin yang positif dan pemimpin yang negatif. Pemimpin yang negatif, ialah tipe pemimpin yang menekankan kepada perangsang yang bersifat negatif, misalnya ancaman, hukuman dan lain-lain. Sedangkan tipe pemimpin yang positif, ialah pemimpin yang dalam memotivasikan pengikutnya menekankan pada pemberian hadiah.
Tipe-tipe Berdasarkan Segi Landasan yang Dipergunakan Untuk Mempengaruhi Pengikut
Dari segi landasan yang dipergunakan oleh pemimpin untuk mempengaruhi pengikut, dapat diklasifikasikan pemimpin dalam 3 kategori sebagai berikut:
1) Pemimpin tradisional, berusaha mempengaruhi pengikutnya berdasarkan tradisi yang ada.
2) Pemimpin yang kharismatik, mempergunakan kharismanya (kesaktian, kekuatan gaib)
3) Pemimpin rasional, kadang-kadang disebut pemimpin birokratis oleh karena pemimpin tipe ini biasanya terdapat di dalam organisasi birokratis, mempergunakan rasio untuk mempengaruhi pengikutnya.
Tipe-tipe Pemimpin Berdasarkan Kepribadiannya
Tipe-tipe pemimpin berdasarkan kepribadiannya terdiri dari 6 macam sebagai berikut:
1) Tipe ekonomis, tipe yang perhatiannya dicurahkan kepada segala sesuatu yang bermanfaat dan praktis.
2) Tipe aesthetis, yaitu tipe yang berpendapat bahwa nilai yang tertinggi terletak pada harmoni dan individualitas.
3) Tipe teoritis, yaitu tipe yang perhatian utamanya ialah menemukan kebenaran hanya untuk mencapai kebenaran, perbedaan dan rasionalitas.
4) Tipe sosial, yakni tipe pecinta orang lain, tujuan akhirnya adalah orang lain. Berhubungan dengan sifatnya yang ramah tamah, simpatik, dan tidak mementingkan diri sendiri.
5) Tipe politis, yaitu tipe yang perhatian utamanya diarahkan kepada kekuasaan, menginginkan kekuasaan perseorangan, pengaruh dan reputasi.
6) Tipe religious, yaitu tipe yang berpendapat bahwa bahwa nilai yang tertinggi ialah pengalaman yang memberikan kepuasan tertinggi dalam kehidupan spritual dan bersifat mutlak.
Daniel Goleman membagi tipe tipe kepemimpinan menjadi 6 tipe kepemimpinan yaitu :
1. Visionary, kepemimpinan yang memiliki Visi sehingga mampu membawa staf ketujuan bersama
2. Coaching, kepemimpinan yang memberikan kesempatan pengasuhan ataupun pembelajaran
3. Affiliate, kepemimpinan yang mengedepankan keharmonisan ataupun kerja sama antar fungsi
4. Democratic, kepemimpinan yang menghargai pendapat ataupun sudut pandang orang lain, sekalipun berbeda
5. Pacesetting, kepemimpinan yang mampu memberikan model pencapaian sehingga lebih membumi
6. Commanding, kepemimpinan yang dapat bersikap tegas serta berani mengambil resiko, jika diperlukan
Dalam penerapannya ….kepemimpinan yang baik justru tidak dihasilkan oleh satu macam tipe kepemimpinan tertentu melainkan oleh kemampuan untuk tau “kapan” menggunakan tipe kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan.
Kepemimpinan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi pribadi, pola interaksi serta kepribadian, itu sebabnya kepemimpinan tidak dapat diukur secara kuantitatif.
Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi; Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi; Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata; Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat; Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya; Dalam tindakan pengge-rakkannya sering memperguna-kan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
Tipe Militeristis. Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan; Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya; Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan; Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan; Sukar menerima kritikan dari bawahannya; Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Tipe Paternalistis. Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa; bersikap terlalu melindungi (overly protective); jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan; jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif; jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya; dan sering bersikap maha tahu.
Tipe Karismatik. Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
Tipe Demokratis. Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia; selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya; senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya; selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan; ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain; selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya; dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

bersambung......

ASsalamualaikum sahabat bimastyaji semua>..
semangad pagii!!!
buat kesempatan ini, aq bakal kasih sebuah artikel yang q unduh dari berbagai sumber untuk mnyelesaikan tugas dari kating q di TL... berguna banged dah buat aq.. makanya qpengen Share buat sahabat2 semua... oce,, silakan menyimak...

SWOT analysis merupakan cara yang sistematis didalam melakukan analisis terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada.
SWOT adalah singkatan yg diambil dari huruf depan kata Strength, Weakness, Opportunity dan Threat, yg dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sbg Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
Menurut Wee Chow Hou, Lee Khai Sheang dan Bambang W. Hidayat:
“Inti dari analisis SWOT adalah untuk menentukan kekuatan perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya dan untuk mengidentifikasikan bidang-bidang dimana perusahaan mungkin akan mengalami ancaman, demikian juga bidang dimana perusahaan mempunyai keunggulan nyata.” (1992).
Dari SWOT analysis, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta memperbaiki kelemahan yang ada.
SWOT analysis melaksanakan analisis dan diagnosis keunggulan strategis untuk mengidentifikasi dengan jelas kekuatan serta kelemahan perusahaan pada waktu saat ini. Analisa SWOT juga mengkaji kelemahan di masa datang yang paling mungkin terjadi.
Empat faktor dalam SWOT analysis adalah sebagai berikut:
a. Strength / Kekuatan (S), adalah kemampuan internal yang menonjol dari sebuah perusahaan secara relatif dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Strength merupakan suatu kompetensi yang ada dalam perusahaan yang dijadikan sebagai perbandingan dengan competitor.
b. Weakness / Kelemahan (W), merupakan sifat-sifat dari suatu perusahaan yang cenderung mengurangi niali-nilai kompeten dan perbandingan dengan pesaing-pesaingnya.
c. Opportunities / Peluang (O), merupakan peluang-peluang yang ada dalam diri perusahaan atau peluang-peluang yang dimiliki oleh perusahaan / perusahaan.
d. Threats / Ancaman (T), merupakan kejadian-kejadian yang sangat mungkin terjadi yang dapat mengakibatkan kerugian tertentu bagi perusahaan.
Strength dan weakness berasal dari dalam perusahaan, sehingga bersifat internal dan dapat dikendalikan oleh perusahaan. Sedangkan opportunity dan threat berasal dari luar perusahaan sehingga bersifat external dan sukar dikendalikan oleh perusahaan.
Analisis strength dan weakness menunjukkan perbandingan kekuatan dan kelemahan perusahaan terhadap pesaingnya. Yang meliputi kepemimpinan perusahaan, susunan dan organisasi perusahaan, keunggulan kompetitif perusahaan, pengembangan sumber daya manusia dan faktor motivasi. Sedangkan dari analisis opportunity dan threat dapatlah diketahui faktor kepemimpinan politik dalam negara, faktor external (kondisi ekonomi) dan faktor fisik. Secara keseluruhan dari hasil analisa SWOT dapat diketahui tentang
kelemahan dan kekuatan perusahaan itu sendiri dan para pesaingnya, serta keadaan lingkungan yang ada. Setelah perusahaan mengetahui hasil analisis SWOT , maka perusahaan dapat menentukan strategi pemasarannya yang akan menyerang para pesaingnya atau justru mempertahankan diri dari pesaingnya.
Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).  Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan  dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991).
Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang atau kelompok, dimana hanya mencerminkan keberpihakan dalam menilai tindakan yang telah ditentukan sebelumnya, daripada digunakan sebagai alat untuk mengenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting yang perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang sebagai kesempatan, tergantung orang atau kelompok yang terlibat. Ada pepatah yang menyatakan, "Seorang yang pesimis adalah orang yang melihat kegagalan di dalam suatu kesempatan, dan seorang yang optimis adalah orang yang melihat kesempatan di dalam suatu kegagalan.
SWOT memungkinkan seseorang untuk mengambil cara yang singkat daripada melakukan sebuah penelitian khusus kekuatannya yang sesuai dengan kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan yang tidak dirasakan. Metode yang lebih pro-aktif dalam identifikasi kesempatan/peluang adalah paling menarik, baru kemudian merencanakan dan mengembangkan strategi institusi untuk memenuhi kesempatan-kesempatan tersebut. Hal ini akan menciptakan strategi efektif, menurut Glass (1991), dalam menghadapi tantangan, daripada sekedar menemukan kekuatan yang ada dan kesempatan yang dipilih untuk dikembangkan kemudian.
Analisa SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam mengenali kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan pengembangan awal program-program inovasi baru di dalam sekolah kejuruan, disamping dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam organisasi atau komite bahkan individu. Juga sebagai alat bantu untuk memperluas dan mengembangakan visi dan misi suatu organisasi. Analisa SWOT dapat melihat seluruh kemungkinan perubahan masa depan sebuah institusi melalui pendekatan sistematik melalui proses instropeksi dan mawas diri ke dalam, baik bersifat positif maupun negatif.
Makna dan pesan yang paling mendalam dari analisa SWOT adalah apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan harus mengandung dan mempunyai prinsip berikut ini; kembangkan kekuatan, minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan/peluang, dan hilangkan ancaman.
Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Perhatian:
SWOT analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang menganalisa 1 perusahaan yg sama menghasilkan SWOT yg berbeda. Dgn demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sbg arahan dan bukan pemecahan masalah.
Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yg disembunyikan atau kekuatan yg tidak terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa digunakan
Analisa harus didasarkan atas kondisi yg sedang terjadi dan bukan situasi yg seharusnya terjadi
Hindari ”grey areas”. Utk memudahkan membedakan antara kekuatan dan kelemahan, selalu hubungkan situasi yg dihadapi dgn persaingan yg sedang berjalan. Apakah perusahaan Anda lebih baik dari kompetitor atau tidak?
Hindari kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin

uda puyas bacanya??
hehe
aq uda cape tu baca sedabrek gitu..
oce, menuju post selanjutnya ya..
wassalamualaikum
Assalamualaikum Wr Wb

hay hay... gimana ni kabar sahabat??
pasti mengerikan luar biasa kan?? hehe
so do I lah,, di postingan ni q bakal kasih liat, kasih artikel tentang tugas yang kemarin dikasiin kakak tingkat ke aq n kawan2 di TL buat ngisi liburan hari raya... pokoknya studi kasus tentang lingkungan gitu dah,, oce..
disimak aja deh langsung..
monggo....


Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (UU No 7 tahun 2004 tentang Sumber daya Air). Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung - punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama (Asdak, 1995).  Daerah aliran sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara ke danau/laut (Manan, 1979).

Daerah aliran sungai dapat dibedakan berdasarkan bentuk atau pola dimana bentuk ini akan menentukan pola hidrologi yang ada. Corak atau pola DAS dipengaruhi oleh faktor geomorfologi, topografi dan bentuk wilayah DAS. Sosrodarsono dan Takeda (1977) mengklasifikasikan bentuk DAS sebagai berikut :

DAS bulu burung. Anak sungainya langsung mengalir ke sungai utama. DAS atau Sub-DAS ini mempunyai debit banjir yang relatif kecil karena waktu tiba yang berbeda.
DAS Radial. Anak sungainya memusat di satu titik secara radial sehingga menyerupai bentuk kipas atau lingkaran. DAS atau sub-DAS radial memiliki banjir yang relatif besar tetapi relatif tidak lama.
Das Paralel. DAS ini mempunyai dua jalur sub-DAS yang bersatu.

Tingkat kekritisan suatu DAS ditunjukkan oleh menurunnya penutupan vegetasi permanen dan meluasnya lahan kritis sehingga menurunkan kemampuan DAS dalam menyimpan air yang berdampak pada meningkatnya frekuensi banjir, erosi dan penyebaran tanah longsor pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau. Tingkat kekritisan DAS sangat berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi masyarakat petani di daerah tengah hingga hulu DAS terutama jika kawasan hutan dalam DAS tidak luas seperti DAS-DAS di pulau Jawa dan Bali.Tingkat kesadaran dan kemampuan ekonomi masyarakat petani yang rendah akan mendahulukan kebutuhan primer dan sekunder (sandang, pangan, dan papan) bukan kepedulian terhadap lingkungan sehingga sering terjadi perambahan hutan di daerah hulu DAS, penebangan liar dan praktik-praktik pertanian lahan kering di perbukitan yang akan meningkatkan kekritisan DAS.

Kondisi DAS Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo, yang terletak di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan luas wilayah sungai kurang lebih 12% dari seluruh wilayah Pulau Jawa merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa. Sebagai sumber air yang sangat potensial bagi usaha-usaha pengelolaan dan pengembangan sumber daya air (SDA), sungai bengawan Solo digunakan untuk kebutuhan domestik, air baku, air minum dan industri, irigasi dan lain-lain
DAS Solo dengan sungai utamanya Bengawan Solo, memiliki permasalahan yang begitu kompleks. Selain data tersebut diatas, masih banyak permasalahan lain yang berpangkal pada tekanan penduduk yang sangat berat sehingga fungsi dan manfaat DAS menurun. Banjir dan tanah longsor disebabkan oleh faktor-faktor alam dan kegiatan manusia yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam yang menyebabkan menurunnya fungsi hidrologis ekosistem DAS. Faktor alam terutama disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi dan kondisi tangkapan air DAS. Sedangkan faktor manusia disebabkan karena perubahan penggunaan lahan, sarana prasarana drainase yang belum baik serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat yang belum mantap. Di sisi lain tanah longsor sangat terkait dengan curah hujan dan kerentanan gerakan tanah (faktor geologi) yang dipicu oleh pola penggunaan lahan yang salah dan pola usaha tani yang tidak sesuai dengan prinsip–prinsip konservasi tanah dan air.

Pertambahan penduduk yang terus meningkat, tuntutan penyediaan pangan yang memadai, dan perubahan tata guna lahan akibat alih fungsi lahan yang sering tidak terkendali, serta pengaruh curah hujan yang cukup tinggi diduga merupakan faktor yang lebih berperan saat ini sebagai penyebab terjadinya bencana banjir/tanah longsor dan kekeringan di wilayah pengelolaan Daerah aliran Sungai Solo. Kehadiran bangunan-bangunan infrastruktur pengairan, diantaranya Waduk Gadjah Mungkur, yang diharapkan dapat mencegah kejadian banjir seperti halnya banjir yang terjadi pada tahun 1966 dinilai belum maksimal.

Permasalahan utama dalam pengelolaan DAS di WS Bengawan Solo diantaranya adalah banjir, kekeringan, erosi dan sedimentasi, intruksi air laut, kualitas air dan lain-lain yang disebabkan oleh:
1.Terus menurunnya kondisi hutan
2.Kerusakan DAS yang diakibatkan penebangan liar dan konversi lahan yang menimbulkan kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS
3.Lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging)
4.Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
Dalam buku karya Roy Ward yang berjudul Floods, a geographycal perspective ada tiga bentuk tanggapan manusia terhadap bahaya banjir yaitu adjustment (penyesuaian), protection (perlindungan) dan abatement (pengurangan potensi).

Adjustment lebih mengarah pada penataan manusia, karena banjir tidak akan menjadi problem jika tidak ada manusia yang terkena dampak. Protection merupakan bentuk perlindungan manusia terhadap banjir dalam bentuk modifikasi saluran drainase/sungai. Protection lebih mengarah pada perlakuan di lingkungan terjadinya banjir untuk meminimalisasi luapan ke daerah terlindung. Setiap infrastruktur memiliki keterbatasan protection level, sehingga perlu inovasi secara kontinyu, untuk mengantisipasi periode ulang banjir yang lebih tinggi.

Abatement merupakan upaya perlindungan banjir yang lebih komplek karena membentuk perlakuan terhadap DAS secara nonfisik. Permasalahan banjir menyangkut pada permasalahan cacthment area/DAS maka perlu adanya perlakuan secara menyeluruh tanpa mengindahkan batas-batas administrasi. Upaya penghijauan, penataan daerah hijau dan daerah terbangun merupakan upaya pencegahan degradasi lingkungan yang berdampak pula pada terjadinya banjir di daerah dataranbanjir.

Tekanan terhadap lahan oleh manusia dalam upaya peningkatan kesejahteraan telah menyebabkan meningkatnya jumlah elemen masyarakat yang menerima gangguan akibat fenomena bencana tersebut. Kompleksitas usaha, pengurangan (mitigasi) dampak akibat banjir semakin meningkat manakala pihak-pihak terkait kurang atau tidak memahami bagaimana fenomena banjir tersebut terjadi, bagaimana mengantisipasi kejadian bencana banjir tersebut secara terpadu, bagaimana pendekatan penanganan yang sesuai pada era seperti sekarang ini, dsb.

Sejauh ini pengelolaan DAS belum memiliki kekuatan hukum yang mampu memayungi, sehingga setiap instansi dan sektor hanya bekerja menurut kepentingannya masing-masing. Maka dari itu di tingkat pengambil kebijakan diperlukan penguatan kelembagaan antara instansi terkait, sedangkan di tigkat masyarakat perlu didorong partisipasi dan pengetahuan pengelolaan lahan secara lestari. Dengan demikian akan terjadi kesepahaman, sinergitas, dan kebersamaan dalam pengelolaan DAS Solo. Salah satu usaha untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu dengan memberdayakan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) pemilik lahan terutama kelompok swadaya masyarakat yang telah mengakar dan tumbuh di wilayah hulu DAS Solo, sehingga terbentuk otonomi dari kelompok swadaya masyarakat tersebut yang mampu menjadikan pegangan untuk mengatur pengelolaan lingkungan di wilayah hulu.

Tingkat koordinasi antar pihak yang terkait dalam pengelolaan DAS, kebijakan pemerintah yang konsisten dan pengawasan diperlukan keseriusan dalam pelaksanaanya dilapangan. Banyak sumber mengatakan “koordinasi” yang seharusnya menjadi titik sentral justru tampak kelemahan dalam pengelolaan DAS yang berakibat pada perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan DAS secara terpadu yang tidak pernah berjalan, karena masih kentalnya “ego sektoral” yang menyebabkan persepsi, visi, dan misi tentang pengelolaan DAS yang tidak sama.

diolah dari berbagai sumber

gimana ni sob??
menarik kan studi tentang lingkungan???
yaph, gag kecewa deh masuk TL..

oke sob, ketemu lagi, tetap di blog ini ya...^^
tetep semangaddd!!


wassalamualaikum wr. wb.
Assalamualaikum wr wb!!!
semangad pagi sahabat!!!!

Dengan senyum semangad, aq bakal kasih sahabat sebuah artikel yang juga jadi hobiku yang aq sedot langsung dari salah satu website made in Solo. artikel kali ini bakal menguras abis informasi tentang wisata kuliner di solo. so, yang suka muter2 cuma buat cari makanan di kota Solo, ini nih artikel yang tepat... disadur dengan sedikit perubahan,
Silakan menyimakkk.....^^

Tengkleng, Para penikmat kambing pasti tidak asing dengan Tengkleng yang merupakan salah satu ciri khas kuliner Solo yang wuenak tenan ….

a. Tengkleng Pasar Klewer , tepat di deket gapura pasar klewer (deket tempat parkir Mesjid Kraton). 08.00-13.00. Ini menu wajib bagi fans kuliner terutama bagi penikmat kambing, sebaiknya jangan datang terlalu siang karena pasti sudah habis.
b. Tengkleng, Genthan , Laweyan, selatan Tugu Pajang, dekat Pak Solet,emperan, jam 8.00-13.00

Bakso, Jika berbicara mengenai bakso mungkin Solo se-karesidenannya merupakan “pengekspor” penjual bakso paling banyak di Indonesia. Nah saatnya merasakan bakso-bakso Solo langsung di kota aslinya.

a. Bakso Pak Ruk , di Jalan Terusan Honggowongso, (deket tugu).09.00- 21.00, Bakso yang menggugah selera. Jangan lupa pesan “balungan” sebagai menu tambahan bakso biasa.
b. Bakso Pak Alex (Jalan Honggowongso) depan Novotel. Bakso Urat yang selalu ramai.
c. Bakso Notosuman, Jl.Prof.M.Yamin No.15, Notosuman, 0271.635789, jam 12.00-21.00
d. Bakso Kalilarangan: Jl.Kalilarangan No.17, jam 12.00-21.00

Wedangan, Sekarang makin banyak ditemui. Wedangan ini biasa disebut juga HIK (Hidangan Istimewa Kampung), merupakan tempat yang uenak buat nongkrong sambil “ngeteh” / “ngopi” dan “disambi” / sembari menikmati Hidangan Istimewa Kampung yang ada

a. Wedangan Pak Kumis di emperan stadion manahan. Buka jam 18.30-selesai. makanannya seperti angkringan pada umumnya.
b. Angkringan Muji di ujung selatan Jalan Honggowongso (deket pertigaan dengan Jalan Veteran). buka 18.30-selesai.
c. Angkriman Pak Kemin di dekat monumen pers, solo.
d. Wedangan Pak Item di sekitar Solo Baru
e. Wedangan Pak Wiryo, Jl Perintis Kemerdekaan daerah purwosari

Soto, Mungkin sudah lazim dijumpai dimana-mana tapi beberapa Soto di kota ini memang benar “wuenak tanan” dan sangat terkenal.

a. Soto Gading di daerah Gading, Selatan Keraton Surakarta-arah ke wonogiri.
b. Soto Triwindu, dalam pasar Triwindu, belakang Balai Muhamadiyah,Jl.Teuku Umar, jam 7.00-21.00.
c. Soto Ngasem, dekat perempatan pertama dari lanud Adi Sumarmo kearah Solo/Kartosuro jam 7.00-20.00
d. Soto mBah Hadi, Jl.Teposanan 24, belakang Sriwedari arah ketimur, utara jalan, jam 8.00-13.00
e. Kroncongan , Jika ingin melihat dan mendengarkan kroncong asli sambil makan soto. Soto Ledokan, sebelah barat terminal Kartosuro, utara jalan, jam 6.00-11.00

Bestik Jawa , Harjo Bestik di Jalan Dr Rajiman (sore ampe malam)

Pecel Bu Ugi, Tawangmangu. Pecel paling seger karena sayur yang digunakan merupakan hasil langsung dari tawangmangu, menu wajib di tawangmangu.

Kupat Tahu depan Hotel Sahid Sala, Jalan Gajah Mada.

Bakmi Jawa Pak Doel, Jalan Imam Bonjol atau dekat Pasar Kabangan,Laweyan. Buka sore-ampe malam.

Cemilan, Onde-onde notosuman. Satu jalan dengan surabi Notosuman.

Nasi Liwet , Merupakan menu wajib bagi pecinta kuliner. Yang paling terkenal mungkin adalah nasi liwet Bu Wongso Lemu yang terletak di Keprabon Kulon Solo dan sudah berdiri sejak 1950. Selain itu ada cukup banyak pula yang berjualan ideran pagi hari, jam 5.00-10.00

Brambang Asem, Tumpang: Mekar Sari Jl.Honggowongso No.91 A, utara perempatan Pasar kembang, Barat jalan, jam 10.00-21.00

a. Mbok Galak, Jl.Letjen Suprapto, Sumber, Nusukan, timur pertigaan,utara jalan, jam 7.00-14.00
b. Sate Darso,: selatan pertigaan sebelum pasar Pengging, barat jalan,dekat rumah Gogon, jam 7.00-14.00
c. Sate Buntel Pak Bejo Jl.kapten Mulyadi, Lojiwetan, belakang/timur benteng. Jam 7.00-13.00 (Daging kambing cincang yang dibakar dengan bumbu sate)

Sate kere/Sate sapi/Sate tempe gembus

a.Yu Rebi-1: Teposanan belakang Sriwedari, utara jalan, timur perempatan RS Jiwa Mangkujayan, jam 10.00-15.00
b.Yu Rebi-2, Penumping, barat perempatan RS Jiwa Mangkujayan, utara jalan, jam 15.00-21.00

Tahu Kupat, Pak Midin, Jl.Museum, Sriwedari sebelh timur, barat jalan, jam 7.00-21.00

Sosis Solo, Warung Kita: Jl.Honggowongso No.107 C, selatan Hotel Novotel, barat jalan, jam 9.00-21.00.

Ketoprak (Sotomi Solo) , Yu Nani, Jl.Gatot Subroto Sraten, timur lapangan Kartopuran sebelah selatan, emperan, utara jalan, jam 9.00-14.00

Getuk, Subur, Jl.Museum/Sriwedari sebelah barat jalan, los 1,2,3,jam 8.00-21.00

Martabak telor

a.Angkringan depan getuk Subur No.10, jam 17.00-21.00
b.Pak Wi, selatan pertigaan Jl.Honggowongso dan Jl.M.Yamin(Notosuman), barat jalan, jam 17.00-21.00

Pecel nDeso (bumbu pecel tidak pakai kacang tetapi pakai wijen),Pasar Besar pintu masuk utara, dasaran, jam 7.00-10.00. (diStadion Manahan juga sudah banyak)

Masakan Cina : Centrum, Jl.RE Martadinata No.200, Warungmiri, 0271.633 275, jam 11.00-21.00

Bakmi Jawa/Sop Ayam

a.Pak Solet, Genthan, Laweyan, selatan tugu Pajang, barat jalan masuk gang 50 m, jam 9.00-20.00
b.Pak Sri, Jl.Tipes, utara jalan, depan Nugroho motor, tenda kaki lima, jam 18.00-24.00

Ayam Goreng, Ayam Goreng Kleco, dekat tugu perbatasan kota, Pabelan, utara jalan, jam 12.00-21.00

Ayam Bakar

a.Ojo Gelo, Jl.BrigJen Slamet Riyadi No.494, Purwosari, utara jalan, jam 8.00-21-00
b.Pengging, dekat sate Darso sebelum Pengging timur jalan, siang

Gudeg Bu Kasno,

Ini baru gudeg yang lain dari biasanya … gudeg ini menyediakan pula ceker ayam yang empuk dan dijamin pasti wuenak tenan . Biasanya satu orang bisa menghabiskan 10-20 ceker ayam. Jl.Monginsidi, Margoyudan, timur perempatan Banjarsari, barat SMAN I (dulu SMA Margoyudan), utara jalan, emperan, jam 02.00-05.00

Serabi Solo

a.Serabi Notosuman Jl.Prof.M.Yamin No.52, Notosuman, jam 06.00-18.00
b.Serabi Gajah, Timur Balapan, bawah jalan layang rel KA, jam 8.00-12.00

Abon, Srundeng, Intip, Usus ayam,Cabuk Toko Abon Varia, Jl.Coyudan No.114, utara jalan, 0271.637844, jam 9.00-20.00

Cabuk Rambak, Pasar Besar pintu timur, dasaran, jam 7.00-12.00

Roti Mandarin, Toko Orion, Jl.Urp Sumohardjo No.92, Mesen, jam 09.00-21.00

Gembukan, Janggelut: Jl.KH.A.Dahlan, utara pertigaan Jl.Slamet Riyadi, timur jalan, selatan Hotel Kusuma Sahid . jam 18.00-21.00.

Roti Kecik, Roti Ganep, Jl.Sutan Syahrir No.178, tambak Segaran, jam 09.00-21.00.

Es Krim: Tentrem Ice Cream Palace, Jl..Urip Sumohardjo No.93/97 Telp. 0271635597, jam 10.00-21.00

Dawet, Pasar Besar sebelah dalam, jam 7.00-11.00

Beras Kencur, Pak Sumardi, Jl.Tamtaman II No.99, Baluwarti, timur kraton, masuk gang, 0271.652811, botolan untuk dibawa, jam 8.00-20.00

Rujak, Lotis : Bu Slamet, Jl.Gatot Subroto , Kemlayan, selatan toko Busana Jawi, timur jalan, iam 10.00-14.00

Aneka es , Es Masuk, Jl.Kratonan, utara perempatan Gemblegan, timur jalan, jam 10.00-19.00

Cao Gletak, Pasar Grogol, timur jalan, jam 7.00-14.00. Tetes gula cao gletak, Pasar Sukohardjo sebelah utara, tempat penitipan sepeda, selatan jalan.

Kulit Ceker Ayam Goreng: Jl.Dr.Rajiman kearah Pajang, sebelum Tugu belok selatan, sebelum tanjakan, timur jalan, Bratan, Laweyan.jam 07.00-20.00

Karak : Mbah Wig, Bratan, Laweyan, selatan No.32 ada pertigaan telepon umum belok kanan, 10 m dari pertigaan, selatan jalan, rumah hijau.

Tongseng Bokong Kambing, Pas pertigaan Jl.Dr.Rajiman dan Jl.Agus Salim (Tugu Lilin) Laweyan, selatan jalan. Bokong kambing sudah dipajang, pilih sendiri yang kecil cukup untuk 3 orang, minta jangan terlalu manis, jam 09.00-14.00


Bebek Goreng :

a. H. Slamet, Gembongan Kartosuro , dari arah Kartosuro menuju Solo. Wuenak Tenan dan sudah memiliki banyak cabang di kota Solo.
b. Bu Siswo, Dari Solo lewat Klaten, +/- 1km sebelum pabrik gula Klaten, selatan jalan, desa Gondang, jam 7.00-5.00, istirahat jam 09.00-15.00.
c. Barat Stasiun KA Prambanan +/- 50m utara jalan jam 7.00-19.00, istirahat jam 09.00-15.00
Belut Goreng : Depan pasar Pengging pertigaan, barat dan utara jalan, jam 7.00-19.00

Gimana sahabat,, uda puas???
pokoknya kalo mampir ke solo, jangan lupa deh buat jajan di tempat2 tersebut diatas, gag bakal nyesel!!!
oke,,
tetteap semangad yaw,,
wassalamualaikum wr. wb.


diambil dari : http://wisatasolo.com/wp/2007/12/daftar-obyek-wisata-kuliner/
sumber asli : http://wisatakuliner.blogspot.com/2006/04/ + pengalaman pribadi dan sahabat
 Assalamualaikum....!!!
Semangad pagi sahabat...
gmn nie kabar sahabat, uda kangen ya ma aq? maaf deh, uda lama gag update blog,,

oke, buat kesempatan kali ini bima bakal menyapa sahabat-sahabat semua di bulan september inii dengan sebuah artikel pengalaman pribadi bima...
masuk langsung ke TKP ya sob...

kejadian ni terjadi pada tanggal 25 Agustus 2010, di gedung Prof Sudharto, Tembalang.. dan dinamai PEMENANG 2010!!!!
setelah sehari sebelumnya mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru dalam rapat senat terbuka di stadion Undip Tembalang, hari ini diadakan penerimaan mahasiswa baru di tingkat fakultas.
kegiatan dimulai jam 6 pagi yang diawali dengan baris berbaris dan pengarahan kegiatan oleh senior2 masing2 jurusan.
ketika masuk ke gedung sudharto, melihat kemeriahan acara, sempat takjub... 13.322 orang dalam satu gedung,, gile ajeeee.... ajib dah pokoknya...

acara selanjutnya adalah pemutaran film dokumenter yang bertemakan lingkungan, tentang perlakuan manusia terhadap alam sekitarnya yang membuat kehancuran makhluk hidup di muka bumi.
kemudian sambutan dari ketua pemenang 2010, ketua BEM Fakultas Teknik dan pemukulan gong oleh Dekan Fakultas Teknik sebagai tanda dimulainya rangkaian acara selanjutnya.
selanjutnya dari jam 8 - 10 diisi dengan materi-materi kemahasiswaan yang nantinya berkaitan dengan proses perkuliahan. materi-materi ini disampaikan oleh bapak-ibu pembantu dekan.
Bapak Y. Joko Setianto, pemilik beberapa perusahaan kontruksi sukses alumni Undip sebagai narasumber pada acara talkshow jam 10-11.30. dalam talkshow ini dapat diambil kesimpulan bahwa untuk memenangi kompertisi persaingan global, kita harus berkompetensi minat, pengalaman, pergaulan, spesialisasi dan semangat!!
menginjak acara selanjutnya, BEM Fakultas Teknik memperkenalkan diri. pemimpin masa depan, impianku, apa aku bisa??? HARUS BISA!!!
setelah ishoma, beberapa mawapres, Tri Wahyudi, Bona Rizal dan David Antonious Irawan memberikan motivasi dan semangat dalam talkshow bersama mawapres. mereka adalah organisator sekaligus berprestasi dalam bidang akademik. hmph,,
Dadang Kadarusman, seorang motivator mengisi acara selanjutnya dengan tema "WHO AM I? Mau Jadi apa aku selanjutnya" dan berjudul "Bagaimana Merancang Masa Depan Dengan metode Kurang 2: takut yang berlebihan, kesombongan dan Tambah 3: Knowledge, Skill, Attitude" Acara ini sekaligus menutup acara PEMENANG 2010 dan memberikan semangat baru dalam diri mahasiswa baru 2010!

Hmph, nih ada foto penutupannya...
sayangnya cuma ni yg q punya...
hiks....

sebuah acara yang tidak terlupakan...
^^

Cukup sekian nih pembukaan dari bima,
tuk selanjutnya bakal bima kasih artikel2 yang gag kalah menarik n inspiratif..
maturnuhun uda mengunjungi blog q..
jangan kapok2 bt mengunjungi blog q ya...

salam giga Semangat!!
semangad pagiii!!!!

Wassalamualaikum..
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home